Kabar gembira bahwa Tiktok selamat dan tidak jadi diblokir oleh pemerintah amerika serikat yang setidaknya sampai dalam tahun ini. dilaporkan dari kongres Amerika yang belum mengesahkan adanya Undang – Undang tersebut yang akan mmengupayakan pemblokiran platform Tiktok pada waktu dekat ini.
Apabila memang nanti disahkan adanya aturan tersebut dapat memberikan pemerintahan Joe Biden sebagai alat baru yang menanganin platform kepemilikan asing seperti Tiktok yang dianggap sebagai penimbul kekhawatiran bahkan masalah yang bisa berdampak pada keamanan nasional.
TikTok, yang merupakan aplikasi video yang sedang menjadi fenomena global, kini sedang menghadapi serangkaian pelarangan di Amerika Serikat (AS). Dalam sekelip mata, menurut Presiden Joe Biden menuntut agar pemilik TikTok di AS dapat menjadi kasus yang pertama akan diblokir oleh pemerintah. Namun, hingga pada saat ini, TikTok masih ‘selamat’ dan tidak jadi di diblokir.
Maka selain alasan perundangan, ada lagi 2 alasan lainya menjadi pertimbangan mengapa Joe Biden tidak jadi blokir tiktok dalam waktu ini, antara lainya.
1. Ketergantungan Pemilihan Populasi
Joe Biden meraih dari Partai Demokrat dan memiliki dukungan masyarakat yang besar di negaranya sendiri AS. jika dia mengambil tindakan yang mengejar keruntuhan pemilihan populasi ini, maka dia mungkin mendapatkan dampak negatif dari para pendukungnya.
2. Bertentangan Dengan Negara China
Langkahan Joe Biden yang ingin menghabiskan TikTok juga menyoroti hubungan yang bertentangan dengan negara China, karena aplikasi Tiktok merupakan produk platform dari negara tersebut. Akan tetapi, beberapa sumber mengatakan juga, bahwa Joe Biden tidak akan mengambil tindakan ini sendiri dan masih berdiskusi lainya dan memikir bisa menyebabkan keruntuhan jalinan kerja sama dengan negara China.
Senator Maria Cantwell sebagai anggota politik dari amerika mengatakan, pihaknya masih sedang mengerjakan legislasi dan melangsungkan pembicaraan bersama dengan lembaga – lembaga federal yang terkait.
“Jadi Kami sedang benar-benar lagi berusaha dan mempertimbangkan untuk membuat semua orang bisa menghasilkan sesuatu yang mereka rasa bisa menyelesaikan tugasnya dengan baik,” Ujar Cantwell, yang dilansir dari Reuters news pada hari Jumat di tanggal 8/12/2023 lanjut ikuti berita lainya di https://maribaca55.com/.
Lewat Beberapa analisa terkait banyak pihak lembaga bersependapat di Kongres kemungkinan besar tidak jadi untuk melarang Tiktok pada tahun 2024 ini juga dikarenakan bertepatan pada tahun pemilu, mengingat juga hal popularitasnya Tiktok saat ini bagi semua kalangan.
Terdapat laporan diketahui pengguna aplikasi Tiktok di negara Amerika serikat ada 150 juta lebih, dari semua pihak pengguna tidak mengaku soal adanya menyalahgunakan data keamanan nasional.
Maka Komite bagian pengurusan luar negeri DPR juga angkat bicara yang sependapat dengan kader partai mengenai adanya rancangan undang – undang yang menuju ke aplikasi Tiktok. menurut dari pihak partai Demokrat, pemerintahan harus lebih bisa efisien untuk melarang aplikasi platform tersebut maupun anak perusahaan ByteDance dan lainnya. akan tetapi semua anggota DPR yang di AS tidak pernah mau menyetujui RUU tersebut.
Sementara di sisi lainya, yaitu Komite Penanaman modal asing di negara Amerika Serikat (CFIUS) juga mengakat suara yang memimpin bagian departemen keuangan. Dia menuntut pemilik Tiktok di China ada menjual saham mereka. jadi kemungkinan aplikasi tersebut bisa menjadi timbangan dilarang untuk beroperasi di negara Amerika Serikat.